PERSIS SEMAKIN KAYA

Alhamdulillah hajat besar Persatuan Islam telah selesai. Muktamar berjalan dengan baik dan lancar. Secara teknis, para peserta, peninjau, penggembira dan undangan serta pengunjung puas dengan penyelenggaraan Muktamar kali ini.

Hasil sidang-sidang pun berjalan dengan baik dan menghasilkan beberapa keputusan yang mudah-mudahan bisa bermanfaat. Muktamar kali ini memang agak berbeda dengan muktamar-muktamar sebelumnya. Tidak ada matahari tunggal, sehingga dinamika yang terjadi cukup hangat. Persis kini memiliki kekayaan SDM, dimana para kader Persis telah banyak mendapat ilmu dan bersepakterjang di luar jam’iyyah. Para peserta ada yang berasal dari kalangan Pesantren Persis, Lulusan Universitas Dalam Negeri (UIN, Unpad, UPI, UGM dll), Lulusan Timur Tengah (Al-Azhar Kairo, Darul Ulum dll), Lulusan Luar Negeri Non Timteng (Australia, Belanda, Inggris dll), ada yang pernah bersentuhan dengan politik juga birokrasi yang semakin memperkaya khazanah pemikiran Persis. Mereka bertemu dalam satu arena, yaitu Muktamar. Pergolakan pemikiran pun terjadi, menyebabkan dinamika agak menghangat.

Selain itu, dalam hal potensi wakaf pun, Persis semakin kaya. Tanah seluas 2.073.259,60 m2 menjadi bagian dari yang harus diurus oleh Persatuan Islam, melalui wakaf. Kalau dirata-ratakan Rp. 1.000.000 / m2 saja, maka Persis mengelola wakaf seharga 2 Trilyun lebih. Belum lagi bangunan yang sudah berdiri di atasnya, yang berupa masjid, madrasah, kantor, Pesantren, Diniyah dan sekolah lainnya. Cabang-cabang pun sudah berdiri di beberapa daerah di Indonesia.

Pemikiran, ide dan gagasan Persis telah diterima oleh masyarakat luas. Kader-kader yang dihasilkan melalui lembaga Persis pun telah tersebar di berbagai bidang kehidupan. Seiring dengan hal tersebut, maka Persis pun akan semakin kaya dengan masalah. Mudah-mudahan Ketum terpilih dan Tasykil nya bisa menghadapinya. Hal ini semakin memperkaya khazanah Persis, untuk berkiprah bagi ummat, terutama di negara Indonesia ini. Semoga…..